Kelompok 1
Hipertensi dan Payah Jantung
|
Hipertensi
|
Payah jantung
|
Pengertian
|
¨ Penyakit yang di tandai dengan tekanan darah di atas normal
|
keadaan yang
terjadi saat jantung gagal memompakan dalam jumlah yang darah memadai untuk
mencukupi kebutuhan metabolisme (supplyunequal with demand), atau jantung
dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling
)dinaikan
|
Penyebab
|
•
pola hidup yang tidak
sehat
•
mengalami stress,
•
mengkonsumsi garam yang
berlebih,
•
merokok, kebiasaan minuman
beralkohol dan kafein,
•
pola makan yang tidak
sehat yang mengakibatkan timbunan lemak dan kelebihan berat badan dan adanya
faktor keturunan
|
•
demam reumatik,
•
kondisi sebagai infark
miokard (dimana otot jantung kekurangan oksigen dan mati),
•
hipertensi (yang
meningkatkan kekuatan kontraksi yang diperlukan untuk memompa darah)
amiloidosis (di mana protein disimpan di otot jantung, menyebabkan ia
menjadi kaku
|
Gejala
|
• Sakit kepala
• Mual
• Muntah
• Sesak nafas
• Gelisah
• Kelemahan
• Pusing
• Epistaktis
|
• Dyspnea yang progresif atau orthopnea
• Batuk pada malam hari
• Hemoptisis
• Sinkop
• Nyeri dada
• Peningkatan berat badan,
• edema tungkai bawah,
• hepatomegali,
• peningkatan tekanan vena jugularis
|
Pemeriksaan
|
q Tensi
q Hematologi rutin
•
Urin
rutin
•
Glukosa
puasa & 2 jam PP
•
Cholesterol
total,
•
Cholesterol
HDL,
•
Cholesterol
LDL
•
Trigliserida
•
Apo
B
•
Urea
N
•
Kreatinin
•
Asam
Urat
•
Albumin
Urin Kuantitatif
•
Natrium
(serum)
•
Kalium
(serum)
•
hs-CRP
|
•
1. EKG untuk mengetahui kelainan irama dan
gangguan konduksi, adanya kardiomegali, tanda penyakit perikardium, iskemia,
atau infark
•
2.Ekokardiografi
•
3.Pemeriksaan radiologi
dilakukan dengan memberikan pelindung di abdomen dan pelvis.
|
Penatalaksanaan
|
•
Penatalaksanaan.
•
Tujuan penatalaksanaan yang efektif
pada hipertensi esensial dan sekunder adalah menurunkan dan mempertahankan
tekanan darah di bawah 140/90 mm Hg sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi atau kematian karena kerusakan permanen pada organ tubuh yang
sensitif eperti jantung, otak, ginjal dan mata.
|
•
Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan
klasifikasinya, yaitu:
•
Kelas
I. Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
• Kelas II.
•
menghindari aktivitas yang
berlebihan terutama kehamilan 28-32 minggu.
• Kelas III. Dirawat
di rumah sakit selama hamil, terutama pada usia kehamilan 28 minggu. Dapat
diberikan diuretik.
• Kelas IV. Harus
dirawat di rumah sakit.
|
Komplikasi pada Ibu
|
Diindikasikan oleh ketidakmampuan
tubuh untuk secara adekuat mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang
menghambat darah menyuplai gas dan nutrien ke jaringan dan organ tubuh.
Prognosis kondisi tersebut cenderung buruk. Komplikasi lain yang mungkin
timbul adalah gagal ginjal, serangan vaskular selebral (stroke), atau
esenfalopati meski jarang terjad
|
terjadi
abortus pada kehamilan muda
|
Komplikasi pada Janin
|
• Terhambatnya
pertumbuhan intrauterin
• Insufisensi
plasenta, dan
• prematuritas
|
• dapat terjadi lahir prematur,
• berat badan lahir rendah,
• hipoksia,
•gawat janin,
•lahir mati,
•nilai APGAR
rendah, dan
•pertumbuhan
janin terhambat.
|
Gejalah
|
•
Kaki bertambah berat-edema
•
Kepala pusing
•
Gerakan janin terasa
berkuran
•
Mata makin kabur
|
Nyeri dada,batuk kronis,napas
terengah-engah, bising diastolik
|
Kelompok2
Preeklamsia dan
eklamsia
|
Preeklamsia
|
eklamsia
|
|
PENGERTIAN
|
PREEKLAMSIA
adalah peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan
mencapai 20 minggu,di sertai dengan proteinuria
|
EKLAMSIA
adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang di
tandai dengan timbulnya kejang dan atau koma.
|
|
Preeklamsia
ringan
|
timbulnya hipertensi >140/90
mmHg,tetapi <160/110 mmHg di sertai
proteinuria
+ 1dan/edema pada umur usia
kehamilan 20 atau lebih atau pada masa nifas,gejala ini timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.
|
|
|
Preeklamsia
berat
|
suatu komplikasi kehamilan yang di
tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di
sertaiproteinuria
>_ +2 dan/adema pada kehamilan 20
mg tau lebih.
|
|
|
FAKTOR
PENYEBAB
|
Preeklamsia:
Penyebab
preeklamsia belum di ketahui secara jelas,penyakit ini dianggap sebagai
maladaption syndrome akibat vasospasme general dengan segala penyebabnya
|
Sama dg preeklamsia dg akibat
yang lebih serius pada organ organ antara lain :Hati Ginjal Otak Paru paru
Jantung sehingga terjadi nekrosis dan perdarahan pada organ organ tersebut
|
|
Gejala
|
.
Preeklamsia ringan:
1. Hipertensi
:sistolik/diastolik 140/90 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
2. Proteinuria
:secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif
positif 2 (+2) pada urine kateter atau urine aliran pertengahan.
3. Edema
pada pretibia,dinding abdomen,lumbosakral,wajah atau tangan.
Timbul salah satu atau lebih gejala
atau tanda tanda preeklamsia beratPreeklamsia
berat :
1. Tekanan
darah 160/110 mmHg,tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
rawat baring di rumah sakit.
2. Oliguria,urine
kurang dari 400cc/24 jam .
3. Proteinuria
lebih dari gr/liter.
4. Pertumbuhan
janin intra uterin terlambat.
5. Nyeri
epigastrium
6. Gangguan
penglihatan
7. Nyeri
kepala
8. Edema
paru dan cyanosis
Adanya gangguan kesadaran
|
Terjadi
kejang kejang:
1).Tingkat
awal atau aura
§ Terjadi
kejang” selama 30-35 detik
§ Tangan
dan kelopak mata gemetar
§ Mata
terbuka dengan pandangan kosong
Kepala di putar ke kanan atau ke kiriTingkat kejang tonik
§ Berlangsung
sekitar 30 derik
Seluruh tubuh kaku:wajah
kaku,pernapasan berhenti sesaat dapat di ikuti sianosis,tangam
menggenggam,kaki di putar ke dalam,lidah dapat tergigit
Tingkat
kejang klonik
§ Berlangsung
1 sampai 2 menit
§ Kejang
tonik berubah menjadi kejang klonik
§ Kontraksi
otot berlangsung cepat
§ Mulut
terbua-tertutup dan lidah dapat tergigit sampai putus
§ Mata
melotot
§ Mulut
berbuih
§ Muka
terjadi kongesti dan tampak sianosis
Penderita dapat jatuh,menimbulkan
trauma tambahanTingkat koma
§ Setelah
kejang klonik berhenti penderita menarik nafas
§ Diikuti
koma yang lamanya bervariasi.
|
|
PEMERIKSAAN
|
1 atau
sama dengan 110 mmHg,tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah
rawat baring di rumah sakit.
1. Edema
paru,cyanosis
3. Protein uria 5 gram atau
lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3 atau 4.
4.Oliguria yaitu produksi urin
kurang dari 500 cc per 24 jam di sertai dengan kenaikan kreatin plasma
|
Pemeriksaan dan diagnosis :
1. Berdasarkan
pemeriksaan laboratorium :
2. Adanya
protein dalam urin
3. Fungsi
organ hepar, ginjal, dan jantung
4. Fungsi
hematologi / hemostatis
|
|
penatalaksanaan
|
A.Preeklamsia:
• Preeklamsia
ringan
Tujuan dasar dari penatalaksanaan
untuk setiap kehamilan dengan penyulit preeklamsia adalah sebagai berikut :
§ Terminasi
kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan bayinya.
§ Lahirnya bayi yang kemudian dapat berkembang
§ Pemulihan sempurna kesehatan ibu.
|
|
|
PENGBATAN
|
MEDIKASENTOSA
§ Segera
masuk rumah sakit
§ Tidur
baring, miring disatu sisi (sebaiknya kiri), tanda vital diperiksa setiap
30menit,reflek patela setiap jam.
§ Infus
dextrose 5% dimana setiap 1 liter di selingi dengan infus RL (60-125
cc/jam)500 cc
§ Antasida
§ Diet
cukup protein,rendah karbohidrat,lemak dan garam.
§ Pemberian
obat anti kejang: diazepam 20 mg IV di Lanjutkan dengan 40 mg dalam dekstrose
100% selama 4-6 jam.atau MgSO4 40% 5 gram IV pelan-pelan dilanjutkan 5 gram
dalam RL 500ccuntuk 6 jam.
§ Diuretik
tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru,payah
jantung,kongestif atau edema anasarka.diberikan furosemid injeksi 40 mg/IV.
PENGOBATAN
OBSTETRIK
a. Cara terminasi kehamilan
yang belum inpartu
àInduksi
persalinan: tetsan onsitosin dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan
dengan fetal heart monitoring.
àSeksio
sesaria bila:
o
Fetal assesment jelek
o
Syarat tetsan oksitosin tidak dipenuhi
(nilai bishop kurang dari 5)atau adanya kontra indikasi tetsan oksitosin
o
12 jam setalah di mulainya tetesan
oksitosin belum masuk fase aktif
o
Pada primigravida lebih di arahkan
untuk di lakukan terminasi dengan seksio sesaria
. Cara terminasi yang sudah
inpartu:
àKala I.
• Fase
laten: 6 jam belum masuk fase aktif makas di lakukan sseksio sesaria
• Fase
aktif: amniotomi saja bila 6 jam setelah amniotomi belum terjdi pembukaan
lengkap maka di lakukan seksio sesaria (bila perlu dilakukan tetesan
oksitosin).
àKala II.
Pada persalinan pervaginam,
maka kala II di selesaikan dengan partus buatan.amniotomi dan tetsan
oksitosin di lakukan sekurang-kurangnya 3 menit setelah pemberian terapi
medikamentosa.pada kehamilan 32 minggu atau kurang; bila keadaan memungkinkan
terminasi di tunda 2 x 24 jam untuk memberikan kortikosteroid
|
Penanganan kejang pada (eklamsia) adalah
sebagai berikut (kolaborasi dg
dokter)
v Beri
obat anti kejang (antikonsulvan)
v Perlengkapan
untuk penanganan kejang (jalan napas,penghisap lendir,masker oksigen,oksigen)
v Lindungi
pasien dari kemungkinan trauma
v Aspirasi
mulut dan tenggorokan
v Baringkan
pasien pada sisi kiri,posisi trendelenbrug untuk Mengurangi resiko aspirasi
Berikan oksigen 4-6 liter
|
|
Komplikasi
terhadap ibu dan bayi
|
|
Komplikasi
ibu:
§ Menimbulkan sianosis
§ Aspirasi air ludah menambah gangguan fungsi
paru
§ Tekanan
darah meningkat menimbulkan perdarah otak dan kegagalan jantung mendadak
§ Lidah dapat tergigit
§ Jatuh dari tempat tidur dapat
menyebabkan fraktur dan luka
§ Gangguan fungsi ginjal: oligouria
sampai anuria
§ Perdarah atau ablasio retina
§ Gangguan fungsi hati dan menyebabkan ikterus
Komplikasi
janin:
§ Asfiksia
mendadak, disebabkan spasme pembuluh darah menimbulkan kematian
§ Solusio plasenta
§ Persalinan prematuritas
|
|
Kelompok 3
paru-paru,asma TBC
|
PARU-PARU
|
ASMA
|
TBC
|
PENGERTIAN
|
Penyakitparu-paruadalahsuatupenyakitinfeksi
yang menulardandapatberakibatfatal,penyakitparu-parutidakmempengaruhikehamilandanpersalinanKecualipenyakitnya
yang tidakterkontrol,beratdanluas yang disertaisesaknapasdanhipoksia
|
ADALAH
penyakit inflamasi kronik pada jalan ASMA nafas paru.asama adalah
|
Penyakit TBC adalah penyakt infeksi
menular dan dapat berakibat fatal
|
Sebab-sebab
|
·
1.kehamilanmenyebabkansedikitperubahanpadasistempernafasan,karena
uterus yang membesardapatmendorongdiafragmadanparu-parukeatassertasisaudara
dalam paru-parukurang
·
2.Disebabkanmikrobakterium,bovis,africanumdantuberkulosis
|
1.di sebabkan oleh kecendrungan genetik bersamaan dengan beragam pencetus lingkungan seperti infeksi ,diet,polusi, dan alergen
.Ada beberapa bukti yang menunjukkan
bahwa kelebihan penggunaan anti biotika di awal kehidupan berhubungan
dengan peningkatan asma di masa kank nyeri dada ringan,
2.dari factor keturunan
|
Disebabkanoleh
mycobacterium dan tuberculosis
|
Tanda dan Gejalanya
|
1.Gejalanya:gejala-gejala
klinistidakkarakteristik,biasanyapenderitalekasmerasalelah,suhusubfebril,keluarnyakeringatmalam,kadang-kadangadakelainanhaid
,panasbadannyeri dada,batuk2 selamalebih 2minggu
dsertaidgn dahak
susah nafas,dan infeksi bisa terjadi
autoimun sama janin nya pas lahir atau ibu nya asepsis atau keracunan
|
1.sesak nafas ringan yang terkadang terjadi sampai bersin, yang menetap setiap hari,mesipun telah di
obati.Asma dapat mengakibatkan kelemahan
dan ketakutan .kurang tidur
menjadi masalah yang lazim
terjadi .berbicara menjadi sulit dan tidak mungkin.iritasi hidung (bersin)
dan tenggorokan batuk ,rasa haus dan sering berkemih yaitu dalam gejala awal
.nyeri dada ringan sampai berat terjadi pada sebagian besar asma dan
intensitasnya tidak berkaitan dengan beratnya serangan ,penderita asma dapat
mengalami batuk produktif
|
Tanda dan Gejalanya
penderita lekas merasa lelah,suhu
subfebril,keluarnya keringat malam,kadang-kadang ada kelainan haid ,panas
badan nyeri dada,batuk berdahak,lebih dari 3 minggu ,demam ringan ,nyeri dada
dan nafsu makan menurun
|
Penanganannya
|
Dalam
kehamilan :pertolongan persalinan dapat di bantu mempercepat kelahiran dengan
tindakan operasi pervaginam atau seksio,bidan untuk memghadapi penyakit
tuberculosis
Bayinya di
kasih BCG,Dalam
masa nifas :
usahakan
jangan terjdi pendarahan yang banyak,usahakanmencegah terjadinya infeksi
tambahandengan memberikan antibiotika yang
cukup,bila ada yang anemi di berikan transfusi darah,teratur.Obat-obatan:INH,PAS,rifadin,streptomisin
|
Penanganannya
mempertimbangkan faktor
fisik,psikologis,sosial,dan pendidikan.Pra-kehamilan Idealnya,wanita pengidap
asma
|
Diagnosa tbc
alat kandungan proses aktif di tempat
lain dan adanya tumor adnexa ,diagnosa dapat ditegakkandenga 2 cara
1)cara
bakteriologis
endrometriumhasil
kuretase dibiakkan
2)cara
histologis:dari hasil kuretase yang dilakukan pada masa premenstruil. Juga
tuba yang di angkat dapat membuktikan adanya tbc secara histologis
|
KOMPLIKASINYA
|
1.terhadap ibu yaitu kandungannya lemah,darah tinggi ,sesak nafas dan
bengkak-bengkak (oedem)
2 terhadap
janin yaitu akan mengalami distres
|
pertumbuhan
dan perkembangan janin dalm rahim melalui gangguan pertukaran o2 dan
co2,janinnyaterjadi
sebagai berikut:keguguran ,persalinan prematurdan pertunbuhan janin terhambat
pada ibunya sesak nafas
|
terhadap ibu :adanya perkembangan rahim yang semakin
mendorong diaframa sehingga rongga dada menjadi lebih sempit,dengan
sendirinya paru-paru tertekan,dengan tekanan tersebutakan memicu terjadinya
sesak nafas pada kehamilan
terhadap janin : akan ada sedikit resiko
seperti abortus,terhambatnya pertumbuhan janin.kelahiran ,permatur
|
Kelompok 4
Infeksi
rubella,Hepatitis B,Toksoplasmosis
INFEKSI
PADA KEHAMILAN
|
Infeksi rubella
|
Hepatitis B
|
TOKSOPLASMOSIS
|
|||||||
pengertian
|
Adalah virus yang dapt menyebabkan infeksi
kronik intra uterin, mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
|
Infeksi hepatitis B kadang tidak disadari karena hanya menimbulkan
demam ringan hanya 30% penderita yang mengalami gejala
|
Suatu infeksi protozoa yang di sebabkan oleh toksoplasma Gondii.
Infeksi ini ditularkan oleh organisme berkista dengan memakan daging mentah
atu kurang matang yang terinfeksi atau kontak dengan kotoran kucing yang
terinfeksi.
|
|||||||
Penyebab
|
Virus plemorfis yang mengandung
RNA, virus ini ditularkan melalui droplet ibu hamil kepada janin
|
|
|
|||||||
Tanda dan gejala
|
1. Demam ringan, pusing, mata merah.
2. Sakit tenggorokan
3. Ruam kulit setelah demam turun
4. Kelenjar limfe membengkak
5. Persendian bengkak dan nyeri pada beberapa
kasus
6. Fotofobia
7. Abortus spontan
8. Radang artritis atau ensefalitis
Pada ibu hamil kadang tanpa gejala
|
1. Kuning , mual muntah, dan nyeri prut kanan
atas
2. Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan
darah spesifik dan fungsi hati yaitu enzim SGOT dan SGPT
3. Kencingnya warna coklat atau teh
|
|
|||||||
Cara penularan
|
|
1. Secara vertikal dari ibu ke bayi
2. Hubungan seksual
3. Penggunaan jarum suntik bersamaan
|
|
|||||||
Pemeriksaan laboratorium
|
1.Anti rubella IgM dan IgG,aviditas IgD bila
perlu.
2. Pemeriksaan penyaringdilakukan pada saat ibu merencanakan
kehamilan, awal kehamilan (minggu 1-17), wnita hamil yang dicuriagi
kontak dengan virus atau terdapat gejala klinis
|
HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
|
+
+
+
|
Belum pernah
terinfeksi dan belum memiliki kekebalan tubuh
|
1. Anti tokso plasma IgM dan IgG, IgG avidity
(bila perlu)
Pemeriksaan dilakukan pada saat ibu merencanakan kehamilan, awal
kehamilan, selanjutnya dipantau setiap trimister sampai akhir kehamilan jika
hasil sebelumnya negativ
|
|
|
|||
HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
|
+
-
-
|
Sudah memiliki
keebalan tubuh karena infeksi di masa lampau
|
||||||||
HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
|
+
-
+
|
Sudah memiliki
kekebalan karena vaksinasi hepatitis B
|
||||||||
HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
IgM anti- HBc
|
-
+
-
|
Infeksi akut
hepatitis B
|
||||||||
HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
IgM anti- HBc
|
+
-
+
+
|
Infeksi kronik
hepatitis B
|
||||||||
HASIL DAN TINDAK LANJUT
|
1. IgG (+): Sudah pernah terinfeksi di masa
lalu sehingga sudah kebal terhadap Rubella. Tidak diperlukan pemeriksaan lanjut,sampai
dengan kehamilan berikutnya.
2. IgG(-),IgM(+): periksa ulang 1-4 minggu kemudian jika hasil tetap
IgG (-),IgM(-) berarti belim pernah terinfeksi,oleh karena itu,hindari sumber
infeksi dan lakukan vaksinasi jika kehamilan belum terjadi
|
|
|
|||||||
Komplikasi pd
ibu
|
|
|
Infeksi pada ibu hamil
a. Sebagian besar asimtomatik
b. Limpadenopati di sertai malaise,nyeri
kepala,nyeri tenggorokan,nyeri otot,dan kelelahan tanpa di sertai demam.
|
|||||||
Komplikasi
pada janin
|
|
|
Infeksi pada janin .Diagnosis infeksi toksokonginital biasanya baru dipikirkan bila pada bayi
baru lahir tanpak hidrosevalus,retardasi mental, choriorentitis,hepatitis,
pnumania,miositis,dan Pada wanita hamil
1.
Pada
janin
limpa denopati
|
|||||||
pencegahan
|
|
|
1.
Pada
wanita hamil
2.
Pada
janin
|
|||||||
terapi
|
|
|
1. Infeksi yang terjadi sebelum konsepsi tidak
memerlukan terapi spesifik, jika diperlukan hanya diberikan terapi sistomatik
2. Jika terinfeksi (tersangka infeksi) dalam
kehamilan:
a. Trimester I: spiramisin 3x3 mIU/hari selama
3 minggu kemudian diulang setelah interval 2 minggu-aterem.
b. Trimester II dan III:
•
Spiramisin
3x3 mIU/hari selama 3 minggu diulang setelah interval 2 minggu-aterem
•
Pirimethamine/asam
folat selama 3 minggu, dilanjutkan spiramisin 3-6 minggu
c. USG untuk melihat keadaan janin
|
|||||||
Dampak pada kehamilan
|
1. Insidensi anomali konginital: bulan petama
50%, bulan kedua 25% bulan ketiga 10%, dan bulan keempat 4%.
Infeksi rubella konginital dapat menyebabkan syndrome rhubella
konginital
|
1. Menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR)
dan prematur
2. Penularan ke bayi jika ibu terinfeksi pada
trimester III sebesar 60-90%, sedangkan pada trimester I hanya 10%.
3. Bagi ibu nifas boleh menyusui setelah
bayinya sudah mendapatkan imunisasi HBIG dan faksin hepatitis B selama 12
hari kelahiran
|
|
|||||||
Kelompok 5
No
|
Skema
|
Sifilis
|
Gonoroe
|
Nefritis
|
Gagal
Ginjal
|
1.
|
Pengertian
|
suatu
penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh Treponema (Spirochaeta) Pallidum dapat menjangkit seluruh organ
tubuh serta dapat menembus plasenta, dan perjalanan klinisnya melewati
beberapa stadium.
|
suatu
penyakit menular seksual yang bersifat akut, disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae suatu kuman gram
negative, berbentuk biji kopi, letaknya intra atau ekstra seluler.
|
peradangan
pada ginjal.
|
suatu
penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak
lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan
elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti
sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
|
2.
|
Gejala
|
Stadium 1 :
- timbul ulkus
- tidak nyeri
- sekitar ulkus
teraba keras
- dasar ulkus
bersih dan berwarna merah
Stadium 2 :
- timbul lesi
dikulit, mukosa mulut, kepala rambut dan pembesaran getah bening
Stadium 3 :
- berupa gumma
- miocarditis
- aneuresma
aorta
|
- pada laki-laki :
1. Keluhan
(sakit) waktu kencing
2. Orifisium
uretra yang oedem dan eritematus
3. Sekret uretra
yang purulen
- pada wanita :
sering mengenai
serviks sehingga terjadi servisitis dengan gejala keputihan.
|
1. hematuria
(darah di dalam air kemih),
2.proteinuria
(protein di dalam air kemih)
3. kerusakan
fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi
kekebalan.
|
- Gagal
ginjal akut antaralain :
1. Bengkak mata
dan kaki,
2. nyeri pinggang hebat (kolik)
3. sakit saat kencing
4. demam
5. kencing sedikit
6. kencing berwarna merah /darah dansering
kencing.
- gagal
ginjal kronik antaralain:
1. Lemas
2. tidak ada tenaga, nafsu makan, mual,
muntah
3. bengkak
4. kencing berkurang dan gatal
5. sesak napas, pucat/anemi.
|
3.
|
Penyebab
|
Bakteri Treponema (Spirochaeta)
Pallidum
|
Bakteri Neisseria gonorrhoeae
|
infeksi,
seperti yang terjadi pada pielonefritis (suatu reaksi kekebalan yang keliru
dan melukai ginjal).
|
beberapa penyakit serius yang didedrita
olehtubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ
ginjal.(hipertensi, DM, kanker, dll)
|
3.
|
Pemeriksaan
|
1. Anamnesa
(Gejala klinis)
2. pemeriksaan serologis
3. Pemerisaan
laboratories
|
1. anamnesa
adanya coitus suspectus, felatio
atau cunilingus
2. pemeriksaan laboratorium yang positif
|
1. pemeriksaan
fisik (TTV & Head to too)
2. pemeriksaan
lab.
3. CT scans
|
1. pemeriksaan
fisik yang difokuskan pada pembesaran atau pembengkakan pada ginjal(palpasi)
2. Pemeriksaan
laboratorium (darah dan urin)
3. CT scans
4. Biopsy
|
4.
|
Penata laksanaan
|
Ø
Early syphilis
§
Benzatin penicillin G 2.4 juta unit im single
dose
§
Aq. Penicillin G 600.000 U im sekali sehari
selama 10 hari
§
Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4
minggu
§
Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4
minggu
§
Erythromycin 4 x 500 mg/hr selama 4
minggu
§
Ceftriaxone 200 mg sehari im selama 10
hari
Ø
Late syphilis
§
Benzathine penicillin G 2,4 juta unit im satu minggu
sekali selama 3 minggu
§
Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4
minggu
§
Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4
minggu
Ø
Latent syphilis
§
Early latent syphilis :
Benzathine penicillin G juta unit im single dose
§
Late latent syphilis :
Benzathine penicillin G 2,4 juta unit im satu minggu sekali selama 3 minggu
§
Bila alergi terhadap penicillin dapat di berikan :
ü
Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4
minggu
ü
Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4
minggu
ü
Erythromycin 4 x 500 mg/hr selama 4
minggu
|
Ø
Gonoroe tanpa komplikasi
(cerviks, uretra, rectum dan faring)
§
Ciprofloxacin 500 mg oral single dose
§
Ofloxacine 400 mg oral single dose
§
Cefixime 400 mg oral single dose
§
Ceftriaxone 125 mg im single dose
§
Bila dicurigai adanya infeksi campuran dengan klamedia dapat ditambahkan
:
ü
Erytromisin 4 x 500 mg oral selama 7
hari
ü
Doxicycline 2 x 100 mg/hr oral selama 7
hari
Ø
Gonoroe dengan komplikasi
sistemik
§
Meningitis dan endocarditis
§
Cefriaxone 1-2 g iv setiap 12 jam,
untuk meningitis dilanjutkan 10-14 hari dan untuk endocarditis diteruskan
paling sedikit 4 minggu
§
Artritis, tenosinovitis dan dermartitis
§
Ciprofloksasin 500 mg iv setiap 12 jam
§
Ofloxacine 400 mg setiap 12 jam
§
efotaxime 1 g iv setiap 8 jam
§
Ceftriaxone 1 g im/iv tiap 12 jam
Ø Gonoroe pada bayi dan anak
Sepsis, arthritis, meningitis atau abses kulit kepala pada bayi
§
Cefriaxone 25-50 mg/kg/hari im/iv 1 kali sehari selama7 hari
§
Cefotaxime 25 mg/kg iv/im 12 jam selama 7 hari
§
Bila terbukti meningitis lama pengobatan menjadi 10-14 hari
Vulvoganitis,
cervicitis, uretritis, faringitis atau proctitis pada anak
§
Cefriaxone 125 mg im single dose
§
Untuk anak dengan berat badan > 45 kg obat dan dosis obat sama
seperti pada orang dewasa.
Bakteriemi atau
atrhitis pada anak
§ Cefriaxone 50 mg/kg (maks.n1
g untuk BB <45 kg dan 2 g untuk BB >45 kg) im/iv 1 kali sehari selama 7
hai atau 10-14 hari untuk BB > 45.
Ø
Gonore pada wanita hamil
§
Cefriaxone 250 ml im single dose
§
Amoksilin 3 g + probenesid 1 g
|
1.
pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal
|
1. dilakukan cuci darah
2. pencangkokan ginjal atau transplantasi
ginjal
|
5.
|
Komplikasi
|
1. Terhadap kehamilan:
a) persal
prematuritas
b) kematian
dalam rahim
2. Terhadap bayi : infeksi bayi dalam bentuk plak konginital (pemfigus sifilitus, deskuamasi
kulit telapak tangan dan kaki, kelainan pada mulut dan gigi)
|
1. Terhadap kehamilan praktis tidak ada
2. pada bayi :
a) blenorea
neonaturum
|
1. pertumbuhan
janin terhambat
|
1. Aborsi spontan
2.Pertumbuhan
janin terhambat
3.
Kelahiran spontan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar