JellyPages.com

Minggu, 28 April 2013

Masalah dalam Kehamilan


Kelompok 1
Hipertensi  dan Payah Jantung

Hipertensi

Payah jantung

Pengertian
¨  Penyakit yang di tandai dengan tekanan darah di atas normal

keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan dalam jumlah yang darah memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme (supplyunequal with demand), atau jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling )dinaikan
Penyebab
  pola hidup yang tidak sehat
  mengalami stress,
  mengkonsumsi garam yang berlebih,
  merokok, kebiasaan minuman beralkohol dan kafein,
pola makan yang tidak sehat yang mengakibatkan timbunan lemak dan kelebihan berat badan dan adanya faktor keturunan

demam reumatik,  
kondisi sebagai infark miokard (dimana otot jantung kekurangan oksigen dan mati),
hipertensi (yang meningkatkan kekuatan kontraksi yang diperlukan untuk memompa darah)
amiloidosis (di mana protein disimpan di otot jantung, menyebabkan ia menjadi kaku
Gejala
  Sakit kepala
  Mual
  Muntah
  Sesak nafas
  Gelisah
  Kelemahan
  Pusing
  Epistaktis

  Dyspnea yang progresif atau orthopnea
  Batuk pada malam hari
  Hemoptisis
  Sinkop
  Nyeri dada
  Peningkatan berat badan,
  edema tungkai bawah,
  hepatomegali,
  peningkatan tekanan vena jugularis

Pemeriksaan
q  Tensi
q  Hematologi rutin
      Urin rutin
      Glukosa puasa & 2 jam PP
      Cholesterol total,
      Cholesterol HDL,
      Cholesterol LDL
      Trigliserida
      Apo B
      Urea N
      Kreatinin
      Asam Urat
      Albumin Urin Kuantitatif
      Natrium (serum)
      Kalium (serum)
      hs-CRP

      1.  EKG untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi, adanya kardiomegali, tanda penyakit perikardium, iskemia, atau infark
      2.Ekokardiografi
      3.Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan memberikan pelindung di abdomen dan pelvis.

Penatalaksanaan
      Penatalaksanaan.
      Tujuan penatalaksanaan yang efektif pada hipertensi esensial dan sekunder adalah menurunkan dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90 mm Hg sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi atau kematian karena kerusakan permanen pada organ tubuh yang sensitif eperti jantung, otak, ginjal dan mata.

  Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya, yaitu:
  Kelas I. Tidak memerlukan pengobatan tambahan.
  Kelas II.
  menghindari aktivitas yang berlebihan terutama kehamilan 28-32 minggu.
  Kelas III. Dirawat di rumah sakit selama hamil, terutama pada usia kehamilan 28 minggu. Dapat diberikan diuretik. 
  Kelas IV. Harus dirawat di rumah sakit.

Komplikasi pada Ibu
Diindikasikan oleh ketidakmampuan tubuh untuk secara adekuat mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah menyuplai gas dan nutrien ke jaringan dan organ tubuh. Prognosis kondisi tersebut cenderung buruk. Komplikasi lain yang mungkin timbul adalah gagal ginjal, serangan vaskular selebral (stroke), atau esenfalopati meski jarang terjad
terjadi abortus pada kehamilan muda
Komplikasi pada Janin
  Terhambatnya pertumbuhan intrauterin
  Insufisensi plasenta, dan
  prematuritas

  dapat terjadi lahir prematur,
  berat badan lahir rendah,
  hipoksia,
gawat janin,
lahir mati,
nilai APGAR rendah, dan
pertumbuhan janin terhambat.






Gejalah
      Kaki bertambah berat-edema
      Kepala pusing
      Gerakan janin terasa berkuran
      Mata makin kabur

Nyeri dada,batuk kronis,napas terengah-engah, bising diastolik




Kelompok2
Preeklamsia dan eklamsia

Preeklamsia

eklamsia
PENGERTIAN
PREEKLAMSIA adalah peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu,di sertai dengan proteinuria
EKLAMSIA adalah kelainan akut pada wanita hamil dalam persalinan atau nifas yang di tandai dengan timbulnya kejang dan atau koma.

Preeklamsia ringan 
timbulnya hipertensi >140/90 mmHg,tetapi <160/110 mmHg  di sertai proteinuria
+ 1dan/edema pada umur usia kehamilan 20 atau lebih atau pada masa nifas,gejala ini timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.


Preeklamsia berat
suatu komplikasi kehamilan yang di tandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih di sertaiproteinuria
>_ +2 dan/adema pada kehamilan 20 mg tau lebih.


FAKTOR PENYEBAB
Preeklamsia:
Penyebab preeklamsia belum di ketahui secara jelas,penyakit ini dianggap sebagai maladaption syndrome akibat vasospasme general dengan segala penyebabnya

Sama dg preeklamsia dg akibat yang lebih serius pada organ organ antara lain :Hati Ginjal Otak Paru paru Jantung sehingga terjadi nekrosis dan perdarahan pada organ organ tersebut
Gejala
. Preeklamsia ringan:
1.      Hipertensi :sistolik/diastolik 140/90 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
2.      Proteinuria :secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara kualitatif positif 2 (+2) pada urine kateter atau urine aliran pertengahan.
3.      Edema pada pretibia,dinding abdomen,lumbosakral,wajah atau tangan.
Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda tanda preeklamsia beratPreeklamsia berat :
1.      Tekanan darah 160/110 mmHg,tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah rawat baring di rumah sakit.
2.      Oliguria,urine kurang dari 400cc/24 jam .
3.      Proteinuria lebih dari gr/liter.
4.      Pertumbuhan janin intra uterin terlambat.
5.      Nyeri epigastrium
6.      Gangguan penglihatan
7.      Nyeri kepala
8.      Edema paru dan cyanosis
Adanya gangguan kesadaran


Terjadi kejang kejang:
1).Tingkat awal atau aura
§  Terjadi kejang” selama 30-35 detik
§  Tangan dan kelopak mata gemetar
§  Mata terbuka dengan pandangan kosong
Kepala di putar ke kanan atau ke kiriTingkat kejang tonik
§  Berlangsung sekitar 30 derik
Seluruh tubuh kaku:wajah kaku,pernapasan berhenti sesaat dapat di ikuti sianosis,tangam menggenggam,kaki di putar ke dalam,lidah dapat tergigit
Tingkat kejang klonik
§  Berlangsung 1 sampai 2 menit
§  Kejang tonik berubah menjadi kejang klonik
§  Kontraksi otot berlangsung cepat
§  Mulut terbua-tertutup dan lidah dapat tergigit sampai putus
§  Mata melotot
§  Mulut berbuih
§  Muka terjadi kongesti dan tampak sianosis
Penderita dapat jatuh,menimbulkan trauma tambahanTingkat koma
§  Setelah kejang klonik berhenti penderita menarik nafas
§  Diikuti koma yang lamanya bervariasi.



PEMERIKSAAN

1 atau sama dengan 110 mmHg,tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sudah rawat baring di rumah sakit.
1.      Edema paru,cyanosis
3. Protein uria 5 gram atau lebih per 24 jam atau kualitatif positif 3 atau 4.
4.Oliguria yaitu produksi urin kurang dari 500 cc per 24 jam di sertai dengan kenaikan kreatin plasma
Pemeriksaan dan diagnosis :
1.      Berdasarkan pemeriksaan laboratorium :
2.      Adanya protein dalam urin
3.      Fungsi organ hepar, ginjal, dan jantung
4.      Fungsi hematologi / hemostatis

penatalaksanaan

A.Preeklamsia:
  Preeklamsia ringan
Tujuan dasar dari penatalaksanaan untuk setiap kehamilan dengan penyulit preeklamsia adalah sebagai berikut :
§ Terminasi kehamilan dengan trauma sekecil mungkin bagi ibu dan bayinya.
§  Lahirnya bayi yang kemudian dapat berkembang
§  Pemulihan sempurna kesehatan ibu.


PENGBATAN

MEDIKASENTOSA
§ Segera masuk rumah sakit
§ Tidur baring, miring disatu sisi (sebaiknya kiri), tanda vital diperiksa setiap 30menit,reflek patela setiap jam.
§ Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter di selingi dengan infus RL (60-125 cc/jam)500 cc
§ Antasida
§ Diet cukup protein,rendah karbohidrat,lemak dan garam.
§ Pemberian obat anti kejang: diazepam 20 mg IV di Lanjutkan dengan 40 mg dalam dekstrose 100% selama 4-6 jam.atau MgSO4 40% 5 gram IV pelan-pelan dilanjutkan 5 gram dalam RL 500ccuntuk 6 jam.
§ Diuretik tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru,payah jantung,kongestif atau edema anasarka.diberikan furosemid injeksi 40 mg/IV.
PENGOBATAN OBSTETRIK
a. Cara terminasi kehamilan yang belum inpartu
àInduksi persalinan: tetsan onsitosin dengan syarat nilai bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart monitoring.
àSeksio sesaria bila:
o   Fetal assesment jelek
o   Syarat tetsan oksitosin tidak dipenuhi (nilai bishop kurang dari 5)atau adanya kontra indikasi tetsan oksitosin
o   12 jam setalah di mulainya tetesan oksitosin belum masuk fase aktif
o   Pada primigravida lebih di arahkan untuk di lakukan terminasi dengan seksio sesaria
. Cara terminasi yang sudah inpartu:
àKala I.
  Fase laten: 6 jam belum masuk fase aktif makas di lakukan sseksio sesaria
  Fase aktif: amniotomi saja bila 6 jam setelah amniotomi belum terjdi pembukaan lengkap maka di lakukan seksio sesaria (bila perlu dilakukan tetesan oksitosin).
àKala II.
Pada persalinan pervaginam, maka kala II di selesaikan dengan partus buatan.amniotomi dan tetsan oksitosin di lakukan sekurang-kurangnya 3 menit setelah pemberian terapi medikamentosa.pada kehamilan 32 minggu atau kurang; bila keadaan memungkinkan terminasi di tunda 2 x 24 jam untuk memberikan kortikosteroid
Penanganan kejang pada  (eklamsia) adalah
sebagai berikut (kolaborasi dg dokter)
v  Beri obat anti kejang (antikonsulvan)
v  Perlengkapan untuk penanganan kejang (jalan napas,penghisap lendir,masker oksigen,oksigen)
v  Lindungi pasien dari kemungkinan trauma
v  Aspirasi mulut dan tenggorokan
v  Baringkan pasien pada sisi kiri,posisi trendelenbrug untuk Mengurangi resiko aspirasi
Berikan oksigen 4-6 liter
Komplikasi terhadap ibu dan bayi


Komplikasi ibu:
§  Menimbulkan sianosis
§  Aspirasi air ludah menambah gangguan fungsi paru
§ Tekanan darah meningkat menimbulkan perdarah otak dan kegagalan jantung mendadak
§  Lidah dapat tergigit
§  Jatuh dari tempat tidur dapat menyebabkan  fraktur dan luka
§  Gangguan fungsi ginjal: oligouria sampai  anuria
§  Perdarah atau ablasio retina
§  Gangguan fungsi hati dan menyebabkan ikterus
Komplikasi janin:
§  Asfiksia mendadak, disebabkan spasme pembuluh darah menimbulkan kematian
§   Solusio plasenta
§   Persalinan prematuritas



















Kelompok 3
paru-paru,asma TBC


PARU-PARU
ASMA
TBC
PENGERTIAN

Penyakitparu-paruadalahsuatupenyakitinfeksi yang menulardandapatberakibatfatal,penyakitparu-parutidakmempengaruhikehamilandanpersalinanKecualipenyakitnya yang tidakterkontrol,beratdanluas yang disertaisesaknapasdanhipoksia
ADALAH penyakit inflamasi kronik pada jalan ASMA nafas paru.asama adalah
Penyakit TBC adalah penyakt infeksi menular dan dapat berakibat fatal

Sebab-sebab

·         1.kehamilanmenyebabkansedikitperubahanpadasistempernafasan,karena uterus yang membesardapatmendorongdiafragmadanparu-parukeatassertasisaudara dalam paru-parukurang
·         2.Disebabkanmikrobakterium,bovis,africanumdantuberkulosis


1.di sebabkan  oleh kecendrungan  genetik bersamaan dengan  beragam pencetus lingkungan  seperti infeksi ,diet,polusi, dan alergen .Ada beberapa bukti yang menunjukkan  bahwa kelebihan penggunaan anti biotika di awal kehidupan berhubungan dengan peningkatan asma di masa kank nyeri dada ringan,
2.dari factor keturunan

Disebabkanoleh mycobacterium dan tuberculosis

Tanda dan Gejalanya

1.Gejalanya:gejala-gejala klinistidakkarakteristik,biasanyapenderitalekasmerasalelah,suhusubfebril,keluarnyakeringatmalam,kadang-kadangadakelainanhaid ,panasbadannyeri dada,batuk2 selamalebih 2minggu dsertaidgn dahak
susah nafas,dan infeksi bisa terjadi autoimun sama janin nya pas lahir atau ibu nya asepsis atau keracunan 
1.sesak nafas  ringan yang terkadang  terjadi sampai  bersin, yang menetap  setiap hari,mesipun telah di obati.Asma  dapat mengakibatkan  kelemahan  dan ketakutan .kurang tidur  menjadi masalah  yang lazim terjadi .berbicara menjadi sulit dan tidak mungkin.iritasi hidung (bersin) dan tenggorokan batuk ,rasa haus dan sering berkemih yaitu dalam gejala awal .nyeri dada ringan sampai berat terjadi pada sebagian besar asma dan intensitasnya tidak berkaitan dengan beratnya serangan ,penderita asma dapat mengalami batuk produktif

Tanda dan Gejalanya
penderita lekas merasa lelah,suhu subfebril,keluarnya keringat malam,kadang-kadang ada kelainan haid ,panas badan nyeri dada,batuk berdahak,lebih dari 3 minggu ,demam ringan ,nyeri dada dan nafsu makan menurun
Penanganannya

Dalam kehamilan :pertolongan persalinan dapat di bantu mempercepat kelahiran dengan tindakan operasi pervaginam atau seksio,bidan untuk memghadapi penyakit tuberculosis
Bayinya di kasih BCG,Dalam masa nifas :
usahakan jangan terjdi pendarahan yang banyak,usahakanmencegah terjadinya infeksi tambahandengan memberikan antibiotika yang cukup,bila ada yang anemi di berikan transfusi darah,teratur.Obat-obatan:INH,PAS,rifadin,streptomisin


Penanganannya
mempertimbangkan faktor fisik,psikologis,sosial,dan pendidikan.Pra-kehamilan Idealnya,wanita pengidap asma

Diagnosa tbc alat kandungan   proses aktif di tempat lain dan adanya tumor  adnexa    ,diagnosa dapat ditegakkandenga 2 cara
1)cara bakteriologis
endrometriumhasil kuretase dibiakkan
2)cara histologis:dari hasil kuretase yang dilakukan pada masa premenstruil. Juga tuba yang di angkat dapat membuktikan adanya tbc secara histologis

KOMPLIKASINYA

1.terhadap ibu yaitu kandungannya lemah,darah tinggi ,sesak nafas dan bengkak-bengkak (oedem)
2 terhadap janin yaitu akan mengalami distres

pertumbuhan dan perkembangan janin dalm rahim melalui gangguan pertukaran o2 dan co2,janinnyaterjadi sebagai berikut:keguguran ,persalinan prematurdan pertunbuhan janin terhambat
pada ibunya sesak nafas


terhadap  ibu :adanya perkembangan rahim yang semakin mendorong diaframa sehingga rongga dada menjadi lebih sempit,dengan sendirinya paru-paru tertekan,dengan tekanan tersebutakan memicu terjadinya sesak nafas pada kehamilan
 terhadap janin : akan ada sedikit resiko seperti abortus,terhambatnya pertumbuhan janin.kelahiran  ,permatur

 
Kelompok 4
Infeksi rubella,Hepatitis B,Toksoplasmosis
INFEKSI PADA KEHAMILAN
Infeksi rubella

Hepatitis B

TOKSOPLASMOSIS


pengertian
Adalah virus yang dapt menyebabkan infeksi kronik intra uterin, mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.

Infeksi hepatitis B kadang tidak disadari karena hanya menimbulkan demam ringan hanya 30% penderita yang mengalami gejala

Suatu infeksi protozoa yang di sebabkan oleh toksoplasma Gondii. Infeksi ini ditularkan oleh organisme berkista dengan memakan daging mentah atu kurang matang yang terinfeksi atau kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi.


Penyebab
Virus plemorfis yang mengandung  RNA, virus ini ditularkan melalui droplet ibu hamil kepada janin




Tanda dan gejala

1.      Demam ringan, pusing, mata merah.
2.      Sakit tenggorokan
3.      Ruam kulit setelah demam turun
4.      Kelenjar limfe membengkak
5.      Persendian bengkak dan nyeri pada beberapa kasus
6.      Fotofobia
7.      Abortus spontan
8.      Radang artritis atau ensefalitis
Pada ibu hamil kadang tanpa gejala
1.      Kuning , mual muntah, dan nyeri prut kanan atas
2.      Diagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan darah spesifik dan fungsi hati yaitu enzim SGOT dan SGPT
3.      Kencingnya warna coklat atau teh



Cara penularan



1.      Secara vertikal dari ibu ke bayi
2.      Hubungan seksual
3.      Penggunaan jarum suntik bersamaan



Pemeriksaan laboratorium

1.Anti rubella IgM dan IgG,aviditas IgD bila perlu.
2. Pemeriksaan penyaringdilakukan pada saat ibu merencanakan
kehamilan, awal kehamilan (minggu 1-17), wnita hamil yang dicuriagi kontak dengan virus atau terdapat gejala klinis

HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc

+

+

+




Belum pernah terinfeksi dan belum memiliki kekebalan tubuh




1.      Anti tokso plasma IgM dan IgG, IgG avidity (bila perlu)
Pemeriksaan dilakukan pada saat ibu merencanakan kehamilan, awal kehamilan, selanjutnya dipantau setiap trimister sampai akhir kehamilan jika hasil sebelumnya negativ


HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc

+

-

-
Sudah memiliki keebalan tubuh karena infeksi di masa lampau

HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc

+

-

+
Sudah memiliki kekebalan karena vaksinasi hepatitis B

HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
IgM anti- HBc

-

+

-

Infeksi akut hepatitis B

HBsAg
Anti-HBs
Anti –HBc
IgM anti- HBc

+

-

+

+

Infeksi kronik hepatitis B

HASIL DAN TINDAK LANJUT 

1.      IgG (+): Sudah pernah terinfeksi di masa lalu sehingga sudah kebal terhadap Rubella. Tidak diperlukan pemeriksaan lanjut,sampai dengan kehamilan berikutnya.
2. IgG(-),IgM(+): periksa ulang 1-4 minggu kemudian jika hasil tetap IgG (-),IgM(-) berarti belim pernah terinfeksi,oleh karena itu,hindari sumber infeksi dan lakukan vaksinasi jika kehamilan belum terjadi



Komplikasi pd ibu


Infeksi pada  ibu hamil
a.       Sebagian besar asimtomatik
b.      Limpadenopati di sertai malaise,nyeri kepala,nyeri tenggorokan,nyeri otot,dan kelelahan tanpa di sertai demam.


Komplikasi pada janin


Infeksi pada janin .Diagnosis infeksi toksokonginital  biasanya baru dipikirkan bila pada bayi baru lahir tanpak hidrosevalus,retardasi mental, choriorentitis,hepatitis, pnumania,miositis,dan Pada wanita hamil
1.      Pada janin
limpa denopati

pencegahan



1.      Pada wanita hamil
2.      Pada janin


terapi


1.      Infeksi yang terjadi sebelum konsepsi tidak memerlukan terapi spesifik, jika diperlukan hanya diberikan terapi sistomatik
2.      Jika terinfeksi (tersangka infeksi) dalam kehamilan:
a.       Trimester I: spiramisin 3x3 mIU/hari selama 3 minggu kemudian diulang setelah interval 2 minggu-aterem.
b.      Trimester II dan III:
Spiramisin 3x3 mIU/hari selama 3 minggu diulang setelah interval 2 minggu-aterem
Pirimethamine/asam folat selama 3 minggu, dilanjutkan spiramisin 3-6 minggu
c. USG untuk melihat keadaan janin


Dampak pada kehamilan
1.      Insidensi anomali konginital: bulan petama 50%, bulan kedua 25% bulan ketiga 10%, dan bulan keempat 4%.
Infeksi rubella konginital dapat menyebabkan syndrome rhubella konginital
1.      Menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan prematur
2.      Penularan ke bayi jika ibu terinfeksi pada trimester III sebesar 60-90%, sedangkan pada trimester I hanya 10%.
3.      Bagi ibu nifas boleh menyusui setelah bayinya sudah mendapatkan imunisasi HBIG dan faksin hepatitis B selama 12 hari kelahiran





Kelompok 5
Penyakit Orogenital


No
Skema
Sifilis
Gonoroe
Nefritis
Gagal Ginjal
1.
Pengertian
suatu penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh Treponema (Spirochaeta) Pallidum dapat menjangkit seluruh organ tubuh serta dapat menembus plasenta, dan perjalanan klinisnya melewati beberapa stadium.

suatu penyakit menular seksual yang bersifat akut, disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae suatu kuman gram negative, berbentuk biji kopi, letaknya intra atau ekstra seluler.
peradangan pada ginjal.


suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
2.
Gejala
Stadium  1 :
- timbul ulkus
- tidak nyeri
- sekitar ulkus teraba keras
- dasar ulkus bersih dan berwarna merah
Stadium 2 :
- timbul lesi dikulit, mukosa mulut, kepala rambut dan pembesaran getah bening
Stadium 3 :
- berupa gumma
- miocarditis
- aneuresma aorta
- pada laki-laki :
1. Keluhan (sakit) waktu kencing
2. Orifisium uretra yang oedem dan eritematus
3. Sekret uretra yang purulen
- pada wanita :
sering mengenai serviks sehingga terjadi servisitis dengan gejala keputihan.




1. hematuria (darah di dalam air kemih),
2.proteinuria (protein di dalam air kemih)
3. kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.

- Gagal ginjal akut antaralain :
1. Bengkak mata
dan kaki,
2. nyeri pinggang hebat (kolik)
3. sakit saat kencing
4. demam
5. kencing sedikit
6. kencing berwarna merah /darah dansering kencing.
- gagal ginjal kronik antaralain:
1. Lemas
2. tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah
3. bengkak
4. kencing berkurang dan gatal
5. sesak napas, pucat/anemi.
3.
Penyebab
Bakteri Treponema (Spirochaeta) Pallidum
Bakteri Neisseria gonorrhoeae
infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis (suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal).

beberapa penyakit serius yang didedrita olehtubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal.(hipertensi, DM, kanker, dll)
3.
Pemeriksaan
1. Anamnesa
(Gejala klinis)
2.  pemeriksaan serologis
3. Pemerisaan laboratories

1. anamnesa adanya  coitus suspectus, felatio atau cunilingus
2.  pemeriksaan laboratorium yang positif

1. pemeriksaan fisik (TTV & Head to too)
2. pemeriksaan lab.
3. CT scans
1. pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pembesaran atau pembengkakan pada ginjal(palpasi)
2. Pemeriksaan laboratorium (darah dan urin)
3. CT scans
4. Biopsy
4.
Penata laksanaan
Ø  Early syphilis
§  Benzatin penicillin G 2.4 juta unit im single dose
§  Aq. Penicillin G 600.000 U im sekali sehari selama 10 hari
§  Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4 minggu
§  Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4 minggu
§  Erythromycin 4 x 500 mg/hr selama 4 minggu
§  Ceftriaxone 200 mg sehari im selama 10 hari

Ø Late syphilis
§ Benzathine penicillin G 2,4 juta unit im satu minggu sekali selama 3 minggu
§ Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4 minggu
§ Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4 minggu
Ø  Latent syphilis
§ Early latent syphilis : Benzathine penicillin G juta unit im single dose
§ Late latent syphilis : Benzathine penicillin G 2,4 juta unit im satu minggu sekali selama 3 minggu
§ Bila alergi terhadap penicillin dapat di berikan :
ü  Doxycycline 2 x 100 mg/hr oral selama 4 minggu
ü  Tetracycline 4 x 500 mg/hr oral selama 4 minggu
ü  Erythromycin 4 x 500 mg/hr selama 4 minggu




Ø  Gonoroe tanpa komplikasi (cerviks, uretra, rectum dan faring)
§ Ciprofloxacin 500 mg oral single dose
§ Ofloxacine 400 mg oral single dose
§ Cefixime 400 mg oral single dose
§ Ceftriaxone 125 mg im single dose

§ Bila dicurigai adanya infeksi campuran dengan klamedia dapat ditambahkan :

ü Erytromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
ü Doxicycline 2 x 100 mg/hr oral selama 7 hari
Ø  Gonoroe dengan komplikasi sistemik
§  Meningitis dan endocarditis
§  Cefriaxone 1-2 g iv setiap 12 jam, untuk meningitis dilanjutkan 10-14 hari dan untuk endocarditis diteruskan paling sedikit 4 minggu
§  Artritis, tenosinovitis dan dermartitis
§  Ciprofloksasin 500 mg iv setiap 12 jam
§  Ofloxacine 400 mg setiap 12 jam
§  efotaxime 1 g iv setiap 8 jam
§  Ceftriaxone 1 g im/iv tiap 12 jam





Ø  Gonoroe pada bayi dan anak
Sepsis, arthritis, meningitis atau abses kulit kepala pada bayi
§  Cefriaxone 25-50 mg/kg/hari im/iv 1 kali sehari selama7 hari
§  Cefotaxime 25 mg/kg iv/im 12 jam selama 7 hari
§  Bila terbukti meningitis lama pengobatan menjadi 10-14 hari
Vulvoganitis, cervicitis, uretritis, faringitis atau proctitis pada anak
§  Cefriaxone 125 mg im single dose
§  Untuk anak dengan berat badan > 45 kg obat dan dosis obat sama seperti pada orang dewasa.
Bakteriemi atau atrhitis pada anak
§  Cefriaxone 50 mg/kg (maks.n1 g untuk BB <45 kg dan 2 g untuk BB >45 kg) im/iv 1 kali sehari selama 7 hai atau 10-14 hari untuk BB > 45.




Ø  Gonore pada wanita hamil
§  Cefriaxone 250 ml im single dose
§  Amoksilin 3 g + probenesid 1 g
1. pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal
1. dilakukan cuci darah
2. pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal
5.
Komplikasi
1. Terhadap kehamilan:
a) persal prematuritas
b) kematian dalam rahim
2. Terhadap bayi : infeksi bayi  dalam bentuk plak  konginital (pemfigus sifilitus, deskuamasi kulit telapak tangan dan kaki, kelainan pada mulut dan gigi)
1. Terhadap kehamilan praktis tidak ada
2. pada bayi :
a) blenorea neonaturum

1. pertumbuhan janin terhambat

1. Aborsi spontan
2.Pertumbuhan janin terhambat
3. Kelahiran spontan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar